Hari/tanggal
|
Kegiatan
|
Waktu
|
Durasi
|
Tanggung Jawab
|
Keterangan
|
|
Kamis, 14 mei 2015
|
Sholat Isya'
|
19.30-20.15
|
45'
|
Pondok
|
Seluruh santriwati
berada di ruang sholat.
|
|
Prepare
|
20.15-20.25
|
10'
|
Panitia
|
Seluruh santriwati
bersiap di kamar masing-masing, panitia menyiapkan acara.
|
||
Nasyid
|
20.25-20.55
|
30'
|
U. Nurul & U. Dian
|
Seluruh santriwati di
depan panggung, peserta di samping panggung, juri di depan panggung, depan
seluruh santri.
|
||
Miss muslimah
|
20.50-21.40
|
50'
|
U.Anik & U.Nurul
|
seluruh santriwati di depan
panggung,peserta di samping panggung,juri di depan panggung,depan seluruh
santri.
|
||
Iklan kocak
|
21.40-22.20
|
40'
|
U.Dian
|
seluruh santriwati di
depan panggung, peserta di samping panggung, juri di depan panggung depan
seluruh santri
|
||
Jum'at, 15 mei 2015
|
Sholat isya' berjam'ah
|
19.30-20.15
|
45'
|
Pondok
|
Seluruh santriwati
berada di ruang sholat.
|
|
Prepare
|
20.15-20.25
|
10'
|
Panitia
|
Seluruh santriwati
bersiap di kamar masing-masing, panitia menyiapkan acara.
|
||
Seluruh santri di
depan panggung, peserta di atas panggung, juri di depan panggung depan
seluruh santri
|
||||||
Trensains pintar
|
20.25-21.10
|
45'
|
Panitia
|
|||
CCQ
|
21.00-22.00
|
60'
|
U. Vida
|
Seluruh santriwati
berada di depan panggung, peserta diatas panggung, juri di depan panggung
depan seluruh santri
|
||
Sabtu, 16 Mei 2015
|
Sholat Isya'
|
19.30-20.00
|
30'
|
Pondok
|
Seluruh santriwati
berada di ruang sholat.
|
|
Prepare
|
20.00-20.10
|
10'
|
Panitia
|
Seluruh santriwati
bersiap di kamar masing-masing, panitia menyiapkan acara.
|
||
Sholawat al-banjari
|
20.10-20.30
|
20'
|
Ocha dkk
|
seluruh santriwati di
depan panggung.
|
||
Pembukaan
|
20.30-20.35
|
5'
|
Widya & Tya
|
seluruh santri di
depan panggung, mc di atas panggung
|
||
Qiroah
|
20.35-20.45
|
10'
|
Tiara sukma
|
seluruh santriwati di
depan panggung, Qori' di atas panggung
|
||
sambutan kepala pondok
|
20.45-20.55
|
10'
|
U. Umbaran
|
seluruh santriwati di
depan panggung. KepPon di atas panggung
|
||
Sambutan ketua panitia
|
20.55-21.05
|
10'
|
Filky
|
seluruh santriwati di
depan panggung. KetPan di atas panggung
|
||
Pembagian hadiah
|
21.05-21.20
|
15'
|
Panitia
|
seluruh santriwati di
depan panggung, pemenang di atas panggung.
|
||
Mauidzoh hasanah +
do'a
|
21.20-22.25
|
65'
|
Gus Zaki
|
seluruh santriwati di
depan panggung, penceramah di atas panggung.
|
||
Penutup
|
22.25-22.35
|
10'
|
Widya & Tya
|
Seluruh santriwati di depan
panggung, MC di samping panggung.
|
||
Ramah tamah
|
22.35-22.55
|
20'
|
Panitia
|
seluruh santriwati di
depan panggung, seluruhnya duduk bersama
|
||
Bersih-bersih
|
22.55-selesai
|
-
|
Panitia
|
Seluruh panitia
membersihkan lingkungan pondok.
|
Sabtu, 05 Desember 2015
rundown pondok
Hkm. MERAYAKAN ULTA
MEMBER:
lu bakal nemuin segala keabsrudan dalam hukum. sudah lah.. tergantung kepercayaan masing-masing aja..
Jum'at, 22 Rajab 1436 H / 17 Desember 2010 17:50 wib
lu bakal nemuin segala keabsrudan dalam hukum. sudah lah.. tergantung kepercayaan masing-masing aja..
Jum'at, 22 Rajab 1436 H / 17 Desember 2010 17:50 wib
14.163 views
Hukum Memperingati dan Merayakan Ulang Tahun Pernikahan
Oleh: Badrul Tamam
Alhamduillah, segala puji bagi Allah. Shalawat dan salam
semoga terlimpah kepada Rasulullah, keluarga dan para sahabatnya.
Jauh-jauh hari Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam sudah
memperingatkan umatnya agar jangan meniru dan berimitasi kepada ahli kitab,
Yahudi dan Nashrani. Bahkan peringatan ini dengan bentuk pengabaran bahwa
umatnya akan mengikuti mereka. Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam
bersabda,
لَتَتْبَعُنَّ
سَنَنَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ
شِبْرًا شِبْرًا وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ
حَتَّى لَوْ دَخَلُوا جُحْرَ
ضَبٍّ تَبِعْتُمُوهُمْ قُلْنَا يَا رَسُولَ
اللَّهِ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى قَالَ فَمَنْ
“Sungguh kamu akan mengikuti adat kebiasaan umat sebelum
kalian sejengkal-demi sejengkal dan sehasta demi sehasta, sehingga kalau mereka
masuk ke lubang biawak pasti kalian juga akan mengikutinya. Kami bertanya,
‘Wahai Rasulullah, (Apakah mereka itu) Yahudi dan Nashrani?’ Beliau menjawab,
‘Siapa lagi’.” (HR. al-Bukhari)
Tujuan beliau melarang umatnya bertasyabbuh kepada ahli
kitab agar jangan sampai tumbuh dalam hati umat muslim rasa suka dan cinta
terhadap mereka yang memiliki keyakinan dan agama yang batil. karena cinta
kepada mereka dalam urusan agama akan menyebabkan kekufuran. Karenanya banyak
syariat yang datang dengan perintah untuk menyelisihi mereka supaya tumbuh
ketidaksukaan kepada ajaran kufur dan syirik.
Salah satu tradisi yang sudah membudaya di tengah-tengah
umat Islam yang sebenarnya menjadi sunnah atau tradisi ahlu kitab adalah
peringatan hari ulang tahun pernikahan. Biasanya, dirayakan oleh sepasang suami
istri. Pelaksanaannya –biasanya- tepat pada hari dan tanggal dilangsungkannya
pernikahan. Sebagian suami istri memperingati dan merayakan hari ulang tahun
perkawinannya, terkadang dalam bentuk pesta, meniup lilin dan memotong kue,
menghias kamar tidur dengan mawar, memakai pakaian indah, dan memberikan
berbagai hadiah, serta yang lainnya. Terkadang pula mereka mengundang sanak
kerabat dan teman dekat untuk menikmati hidangan yang istimewa.
Sesungguhnya perayaan peringatan tahunan baik peringatan
kelahiran, pernikahan, atau kemenangan termasuk perkara bid’ah yang banyak
difatwakan oleh para ulama sebagai perayaan yang dilarang.
Syaikh Abdurrahmanal-Sahim pengasuh rublik tanya-jawab di
situs www.almeshkat.net menuturkan bahwa merayakan hari ulang tahun pernikahan
setahun sekali adalah perkara bid’ah, dan pada asalnya merupakan tradisi orang
Nasrani.
Beliau menyebut pelaksanaan peringatan dan perayaan ulang
tahun pernikahan ini sebagai ‘Ied (hari raya). Karena terjadi secara berulang
pada hari tertentu. Karena ‘Ied diambil dari kata al-‘Aud wal al-Tikrar
(kembali dilakukan berulang-ulang). Maka tidak boleh merayakan hari raya-hari
raya selain dua hari raya, yaitu Idul Fitri dan Idul Adha. Sedangkan perayaan
hari ulang tahun perkawinan menyerupai hari raya yang syar’i dan juga termasuk
membuat-baut hal baru dan kebid’ahan dalam beragama. Terlebih peringatan dan
perayaan tersebut juga menyerupai tradisi Nasrani. Sedangkan Rasulullah
shallallaahu 'alaihi wasallam telah bersabda,
مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
“Siapa yang menyerupai suatu kaum maka dia bagian dari
mereka.” (HR. Abu Dawud dan dishahihkan Ibnu Hibban. Hadits ini memiliki banyak
penguat yang mengeluarkannya dari kedhaifan)
Fatwa Syaikh Ibnu Bazz rahimahullaah
Syaikh Ibnu Bazz rahimahullaah dalam Majmu’ fatawa 5/176
berkata, “Sesungguhnya mengagungkan dan memuliakan Rasulullah shallallaahu
'alaihi wasallam tidak dengan melakukan bid’ah, tapi seharusnya dengan
mengikuti syariat, mengagungkan perintah dan larangannya, mengajak kepada
sunnahnya, mengajarkannya kepada manusia di masjid-masjid, sekolahan-sekolahan,
dan universitas-universitas. Bukan dengan mengadakan perayaan-perayaan bid’ah
dengan nama maulid (peringatan kelahiran).
Demikian juga telah terjadi di tengah-tengah masyarakat
ikut-ikutan terhadap mereka. Yaitu dengan mengadakan perayaan ulang tahun
kelahiran anak-anak mereka dan ulang tahun pernikahan. Semua ini termasuk
perkara munkar dan ikut-ikutan kepada tradisi orang kafir. Sesungguhnya kita
hanya memiliki dua hari raya, idul Fitri dan Idul Adha sekalian hari-hari
Tasyrik, hari ‘Arafah dan Jum’at. Barangsiapa yang menjadikan hari raya baru,
maka dia telah bertasyabuh (menyerupai) orang Nasrani dan Yahudi.
Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda,
مَنْ عَمِلَ عَمَلًا لَيْسَ
عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ
“Siapa yang melakukan satu amalan yang tidak ada perintahnya
dari kami, maka amal itu tertolak.” (HR. Muslim)
مَنْ أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا هَذَا
مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ
رَدٌّ
“Siapa yang mengada-adakan hal baru dalam urusan kami ini
(Islam) yang bukan darinya, maka dia tertolak.” (HR. Muslim)
وَإِيَّاكُمْ
وَمُحْدَثَاتِ الْأُمُورِ فَإِنَّ كُلَّ مُحْدَثَةٍ
بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ
“Hendaklah kamu menjauhi perkara yang diada-adakan. Karena
sesungguhnya seburuk-buruk perkara adalah yang diada-adakan. Setiap yang
diada-adakan adalah bid’ah, dan setiap bid’ah adalah sesat.” (HR. Abu Dawud)
dan hadits-hadits yang semakna dengan ini sangat banyak.
Maka bagi setiap muslim wajib meniti jalan hidup Nabi
shallallaahu 'alaihi wasallam dan para sahabatnya radhiyallahu 'anhum serta
para salaf shalih. Juga hendaknya menjauhi perkara bid’ah yang diada-adakan
sesudah kepergian mereka.”
Syaikh Abdullah bin Abdurrahman al-Jibrin
Syaikh Ibnu Jibrin rahimahullaah pernah ditanya tentang
hukum perayaan hari pernikahan yang dihadiri keluarga dan kerabat atau yang
khusus diadakan oleh suami-istri dengan memakai baju pengantin dan saling
membari hadiah. Beliau menjawab, “Perayaan ulang tahun hari perkawinan tidak
memilki landasan pembenaran dari syariat. Allah tidak pernah mensyariatkan
perayaan tersebut. Sebagaimana yang sudah maklum, suami istri tinggal satu
rumah dan setiap hari bertemu. Keduanya makan bareng dengan hidangan yang sama.
Maka tidak lagi dibutuhkan baju pengantin dan saling mengingatkan waktu akad
nikah. Tidak pula dibutuhkan membuat manisan dan semisalnya di satu hari pada
setiap tahunnya. Tapi keduanya membuat apa yang disenangai kapan saja
diinginkan.” Selesai. Wallahu Ta’ala a’lam. [PurWD/voa-islam.com]
- See more at: http://www.voa-islam.com/read/tsaqofah/2010/12/17/12365/hukum-memperingati-dan-merayakan-ulang-tahun-pernikahan/#sthash.aues8EUW.dpuf
PENCEMARAN (BIOLOGI)
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Ikan Mas cukup dikenal
oleh masyarakat sebagai hiasan aquarium. Perkembangan ikan mas di Indonesia
mengalami kemajuan yang terus meningkat. Dari sekian banyak jenis ikan hias,
tidak semuanya telah dapat dibudidayakan. Dalam menternakkan ikan mas harus
diperhatikan bahwa masing-masing jenis mempunyai sifat dan kebiasaan hidup yang
berbeda-beda, misalnya pada tempat hidupnya.
Air adalah tempat hidup hewan akuantik seperti ikan. Apabila sumber air
tempat kehidupan akuatik tercemar, maka siklus makanan dalam air terganggu dan
ekosistem air/kehidupan akuatik akan terganggu pula. Misal organisme yang
kecil/lemah seperti plankton banyak yang mati karena banyak keracunan bahan
tercemar, ikan-ikan kecil pemakan plankton banyak yang mati karena kekurangan
makanan, demikian pula ikan-ikan yang lebih besar (ikan mas) pemakan ikan-ikan kecil bila kekurangan makanan akan mati.
Pembuangan limbah ke
sungai/sumber-sumber air tanpa treatment sebelumnya, mengandung tingkat polutan
organik yang tinggi serta mempengaruhi kesesuaian air sungai untuk
digunakan manusia dan merangsang pertumbuhan alga maupun tanaman
air lainnya. Selain itu deterjen dalam badan air dapat merusak
insang dan organ pernafasan ikan yang mengakibatkan toleransi ikan terhadap
badan air yang kandungan oksigennya rendah menjadi menurun.
Untuk itu, di sini akan dijelaskan mengenai pengaruh limbah air
detergen terhadap kelangsungan hidup ikan mas dan tingkah laku ikan yang berada pada perairan yang tercemar oleh limbah detergen.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian dalam latar belakang, dapat diajukan rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Apakah ada pengaruh limbah air detergen
terhadap perkembangan ikan mas (Cyprinus carpio)?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini
mempunyai tujuan untuk mengetahui pengaruh limbah air detergen terhadap
perkembangan ikan mas (Cyprinus carpio) dan mengetahui perbedaan
antara perkembangan ikan yang hidup di air bersih dan yang hidup di limbah air
deterjen.
Pembahasan
Ikan mas yang berada di air murni terus
bergerak aktif, mata normal dan tidak mengalami gangguan apapun terhadap
insangnya karena lingkungannya tidak tercemar. Sedangkan ikan lainnya berenang
di air yang telah tercemari detergen, mereka mengalami gangguan pada organnya,
terutama insang. Insangnya sampai membengkak dan mengeluarkan lendir dan darah.
Ikan pun mulai bergerak lambat, akhirnya mengambang dan mati.
Mengapa insang ikan-ikan dalam limbah air
detergen itu membengkak, dan mengeluarkan lendir? Jawabannya adalah difusi.
Difusi adalah perpindahan zat dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.
Konsentrasi larutan detergen lebih tinggi dari sitoplasma sehingga partikel
detergen berdifusi dari larutan ke sel-sel pada insang ikan. Larutan detergen
terus-menerus berdifusi ke sel-sel insang dan insang pun akhirnya membengkak.
Lama kelamaan sel-sel insang mengalami plasmolisis (pecahnya sel) karena
partikel detergen terus berdifusi. Karena selnya pecah, sitoplasma pun keluar
sehingga insang ikan terlihat mengeluarkan lendir dan mengeluarkan darah.
Setelah sel-sel insangnya pecah, tentu saja ikan kehilangan organ untuk
bernapas sehingga akhirnya ikan-ikan pada limbah detergen lemas dan kemudian
mati.
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Air yang tercemari detergen dapat mengancam
kehidupan organisme yang hidup di dalamnya, salah satunya adalah ikan. Jadi
dapat penulis simpulkan bahwa larutaan detergent sangat berpengaruh sekali
terhadap kelangsungan hidup hidup ikan mas dan kondisi fisik ikan tersebut
melemah bahkan hingga mati. Dampak dari kondisi tesebut maka akan menyebabkan
populasi ikan-ikan di sungai berkurang.
Selain ikan masih banyak organisme lain,
seperti fitoplankton, zooplankton/protozoa, cyanobacteria dan lain-lain. Jika
organisme-organisme seperti fitoplankton mati, maka zooplankton akan mati
karena tidak ada makanan, ikan-ikan mas pun akan mati karena zooplankton yang
biasa dimakan tidak ada. Dengan kata lain detergen dan polutan lainnya yang
mencemari air dapat memusnahkan seluruh organisme yang hidup di dalamnya.
B. Saran
Saran yang ingin disampaikan penulis kepada
pembaca yaitu :
Gunakanlah
detergen sebijaksana mungkin, jangan buang air cucian ke perairan yang banyak
organisme yang hidup di dalamnya.
Gunakanlah ilmu
pengetahuan kita untuk menciptakan solusi masalah ini, misalnya detergen yang
ramah lingkungan.
Untuk para
peneliti selanjutnya di harapkan dapat membuah kan hasil yang lebih baik dari
sebelumnya.
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air
seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas
manusia. Menurut Keputusan Menteri Negara Kepedudukan dan Lingkungan Hidup
No.02/MENLH/I/1998, yang dimaksud dengan polusi/pencemaran air adalah masuk/dimasukkannya
makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain kedalam air/udara oleh
kegiatan manusia atau oleh proses alam, kurang atau tidak dapat berfungsi lagi
dengan peruntukannya. http://pollutiononmyearth.weebly.com/pencemaran-air.html
Pengertian
deterjen dan manfaatnya
Produk yang disebut deterjen ini merupakan pembersih sintetis yang terbuat dari bahan-bahan turunan minyak bumi. Dibanding dengan produk terdahulu yaitu sabun, deterjen mempunyai keunggulan antara lain mempunyai daya cuci yang lebih baik serta tidak terpengaruh oleh kesadahan air.
Pada umumnya, deterjen mengandung bahan-bahan berikut:
1. Surfaktan (surface active agent) merupakan zat aktif permukaan yang mempunyai ujung berbeda yaitu hydrophile (suka air) dan hydrophobe (suka lemak). Bahan aktif ini berfungsi menurunkan tegangan permukaan air sehingga dapat melepaskan kotoran yang menempel pada permukaan bahan. Secara garis besar, terdapat empat kategori surfaktan yaitu:
a. Anionik : -Alkyl Benzene Sulfonate
-Linier Alkyl Benzene Sulfonate (LAS)
-Alpha Olein Sulfonate (AOS)
b. Kationik : Garam Ammonium
c. Non ionik : Nonyl phenol polyethoxyle
d. Amphoterik : Acyl Ethylenediamines
2. Builder (Pembentuk) berfungsi meningkatkan efisiensi pencuci dari surfaktan dengan cara menon-aktifkan mineral penyebab kesadahan air.
a. Phosphates : Sodium Tri Poly Phosphate (STPP)
b. Acetates : - Nitril Tri Acetate (NTA)
- Ethylene Diamine Tetra Acetate (EDTA)
c. Silicates : Zeolith
d. Citrates : Citrate acid
3. Filler (pengisi) adalah bahan tambahan deterjen yang tidak mempunyai kemampuan meningkatkan daya cuci, tetapi menambah kuantitas.
Contoh : Sodium sulfate
4. Additives adalah bahan suplemen / tambahan untuk membuat produk lebih menarik, misalnya pewangi, pelarut, pemutih, pewarna dst, tidak berhubungan langsung dengan daya cuci deterjen. Additives ditambahkan lebih untuk maksud komersialisasi produk.
Contoh : Enzyme, Borax, Sodium chloride, Carboxy Methyl Cellulose (CMC).
Awalnya deterjen dikenal sebagai pembersih pakaian, namun kini meluas dalam bentuk produk-produk seperti:
1. Personal cleaning product, sebagai produk pembersih diri seperti sampo, sabun cuci tangan, dll.
2. Laundry, sebagai pencuci pakaian, merupakan produk deterjen yang paling populer di masyarakat.
3. Dishwashing product, sebagai pencuci alat-alat rumah tangga baik untuk penggunaan manual maupun mesin pencuci piring.
4. Household cleaner, sebagai pembersih rumah seperti pembersih lantai, pembersih bahan-bahan porselen, plastik, metal, gelas, dll.
Kemampuan deterjen untuk menghilangkan berbagai kotoran yang menempel pada kain atau objek lain, mengurangi keberadaan kuman dan bakteri yang menyebabkan infeksi dan meningkatkan umur pemakaian kain, karpet, alat-alat rumah tangga dan peralatan rumah lainnya, sudah tidak diragukan lagi. Oleh karena banyaknya manfaat penggunaan deterjen, sehingga menjadi bagian penting yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat modern.
Sumber : www.pom-obat.go.id ; cangkok.com ; flamboyan.co.id
Produk yang disebut deterjen ini merupakan pembersih sintetis yang terbuat dari bahan-bahan turunan minyak bumi. Dibanding dengan produk terdahulu yaitu sabun, deterjen mempunyai keunggulan antara lain mempunyai daya cuci yang lebih baik serta tidak terpengaruh oleh kesadahan air.
Pada umumnya, deterjen mengandung bahan-bahan berikut:
1. Surfaktan (surface active agent) merupakan zat aktif permukaan yang mempunyai ujung berbeda yaitu hydrophile (suka air) dan hydrophobe (suka lemak). Bahan aktif ini berfungsi menurunkan tegangan permukaan air sehingga dapat melepaskan kotoran yang menempel pada permukaan bahan. Secara garis besar, terdapat empat kategori surfaktan yaitu:
a. Anionik : -Alkyl Benzene Sulfonate
-Linier Alkyl Benzene Sulfonate (LAS)
-Alpha Olein Sulfonate (AOS)
b. Kationik : Garam Ammonium
c. Non ionik : Nonyl phenol polyethoxyle
d. Amphoterik : Acyl Ethylenediamines
2. Builder (Pembentuk) berfungsi meningkatkan efisiensi pencuci dari surfaktan dengan cara menon-aktifkan mineral penyebab kesadahan air.
a. Phosphates : Sodium Tri Poly Phosphate (STPP)
b. Acetates : - Nitril Tri Acetate (NTA)
- Ethylene Diamine Tetra Acetate (EDTA)
c. Silicates : Zeolith
d. Citrates : Citrate acid
3. Filler (pengisi) adalah bahan tambahan deterjen yang tidak mempunyai kemampuan meningkatkan daya cuci, tetapi menambah kuantitas.
Contoh : Sodium sulfate
4. Additives adalah bahan suplemen / tambahan untuk membuat produk lebih menarik, misalnya pewangi, pelarut, pemutih, pewarna dst, tidak berhubungan langsung dengan daya cuci deterjen. Additives ditambahkan lebih untuk maksud komersialisasi produk.
Contoh : Enzyme, Borax, Sodium chloride, Carboxy Methyl Cellulose (CMC).
Awalnya deterjen dikenal sebagai pembersih pakaian, namun kini meluas dalam bentuk produk-produk seperti:
1. Personal cleaning product, sebagai produk pembersih diri seperti sampo, sabun cuci tangan, dll.
2. Laundry, sebagai pencuci pakaian, merupakan produk deterjen yang paling populer di masyarakat.
3. Dishwashing product, sebagai pencuci alat-alat rumah tangga baik untuk penggunaan manual maupun mesin pencuci piring.
4. Household cleaner, sebagai pembersih rumah seperti pembersih lantai, pembersih bahan-bahan porselen, plastik, metal, gelas, dll.
Kemampuan deterjen untuk menghilangkan berbagai kotoran yang menempel pada kain atau objek lain, mengurangi keberadaan kuman dan bakteri yang menyebabkan infeksi dan meningkatkan umur pemakaian kain, karpet, alat-alat rumah tangga dan peralatan rumah lainnya, sudah tidak diragukan lagi. Oleh karena banyaknya manfaat penggunaan deterjen, sehingga menjadi bagian penting yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat modern.
Sumber : www.pom-obat.go.id ; cangkok.com ; flamboyan.co.id
. Landasan Teori
“Kadar deterjen dalam air”
Polutan adalah zat atau
substansi yang mencemari lingkungan. Air limbah detergen termasuk polutan
karena didalamnya terdapat zat yang disebut ABS. Jenis deterjen yang banyak
digunakan di rumah tangga sebagai bahan pencuci pakaian adalah deterjen anti
noda. Deterjen jenis ini mengandung ABS (alkyl benzene sulphate) yang merupakan
detergen tergolong keras. Detergen tersebut sukar dirusak oleh mikrooganisme
(nonbiodegradable) sehingga dapat menimbulkan pencemaran lingkungan
(Rubiatadji. 1993). Lingkungan perairan yang tercemar limbah detergen keras ini
dalam konsentrasi tinggi akan mengancam dan membahayakan kehidupan biota airdah
manusia yang mengkonsumsi biota tersebut http://agustinsasmita.blogspot.com/2012/10/laporan-praktikum-biologi-pengaruh_10.html
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Definisi
1.
Deterjen
a) Menurut KBBI (2002:259),” Deterjen adalah bahan pembersih pakaian
(seperti sabun yang tidak dibuat dari lemak atau soda dan berupa tepung atau
cairan).”
b) Menurut Wikipedia (2008:11),” Deterjen
adalah campuran berbagai
bahan, yang digunakan untuk membantu pembersihan dan terbuat dari bahan-bahan
turunan minyak bumi.”
2.
Tanaman
Menurut
KBBI (2002:1134),” Tanaman adalah tumbuhan yang biasa ditanam orang.”
3.
Limbah
Menurut
KBBI (2002:672),” Limbah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak
berharga untuk maksud biasa atau pemakaian.”
4.
Air
Menurut
KBBI (1999:13), ”Air adalah benda cair yang biasa terdapat disumur,
sungai, danau, yang mendidih pada suhu 100 C. ”
2.2.
Tinjauan Umum Mengenai Deterjen
Produk
yang disebut deterjen merupakan pembersih sintetis yang terbuat dari bahan-bahan
turunan minyak bumi. Dibanding dengan produk terdahulu yaitu sabun, deterjen
mempunyai keunggulan antara lain mempunyai daya cuci yang lebih baik serta
tidak terpengaruh oleh kesadahan air. Detergen adalah Surfaktant anionik dengan
gugus alkil (umumnya C9 – C15) atau garam dari
sulfonat atau sulfat berantai panjang dari Natrium (RSO3- Na+ dan ROSO3- Na+) yang berasal dari
derivat minyak nabati atau minyak bumi (fraksi
parafin dan olefin).
3
Setelah
Perang Dunia II, detergen sintetik mulai dikembangkan akan tetapi karena gugus
utama surfaktan ABS yang sulit di biodegradabel maka pada tahun 1965 industri
mengubahnya dengan yang biodegradabel yaitu dengan gugus utama surfaktant
LASProses pembuatan detergen dimulai dengan membuat bahan penurun tegangan
permukaan, misalnya : p – alkilbenzena sulfonat dengan gugus alkil yang sangat
bercabang disintesis dengan polimerisasi propilena dan dilekatkan pada
cincin benzena dengan reaksi alkilasi Friedel – Craft Sulfonasi, yang
disusul dengan pengolahan dengan basa.
2.2.1
Komposisi Deterjen
1.
Surfaktan (surface active agent) : Surfaktan merupakan zat aktif
permukaan yang mempunyai ujung berbeda yaitu hydrophile (suka air) dan
hydrophobe (suka lemak). Bahan aktif ini berfungsi menurunkan tegangan
permukaan air sehingga dapat melepaskan kotoran yang menempel pada permukaan
bahan. Surfaktant ini baik berupa anionic (Alkyl Benzene Sulfonate/ABS, Linier
Alkyl Benzene Sulfonate/LAS, Alpha Olein Sulfonate/AOS), Kationik (Garam
Ammonium), Non ionic (Nonyl phenol polyethoxyle), Amphoterik (Acyl
Ethylenediamines)
2.
Builder (Permbentuk) : Builder berfungsi meningkatkan efisiensi
pencuci dari surfaktan dengan cara menon-aktifkan mineral penyebab kesadahan
air. Baik berupa Phosphates (Sodium Tri Poly Phosphate/STPP), Asetat (Nitril
Tri Acetate/NTA, Ethylene Diamine Tetra Acetate/EDTA), Silikat (Zeolit),
dan Sitrat (asam sitrat).
3.
Filler (pengisi) : Filler adalah bahan tambahan deterjen yang
tidak mempunyai kemampuan meningkatkan daya cuci, tetapi menambah kuantitas
atau dapat memadatkan dan memantapkan sehingga dapat menurunkan harga. Contoh :
Sodium sulfate
4.
Additives
: Additives adalah
bahan suplemen/ tambahan untuk membuat produk lebih menarik, misalnya pewangi,
pelarut, pemutih, pewarna dan sebagainya yang tidak berhubungan langsung dengan
daya cuci deterjen. Additives ditambahkan lebih untuk maksud komersialisasi
produk. Contoh : Enzyme, Borax, Sodium chloride, Carboxy Methyl Cellulose (CMC) dipakai agar kotoran yang telah
dibawa oleh detergent ke dalam larutan tidak kembali ke bahan cucian pada waktu
mencuci (anti Redeposisi). Wangi – wangian atau parfum dipakai agar cucian
berbau harum, sedangkan air sebagai bahan pengikat.
2.2.2. Klasifikasi
Deterjen Berdasarkan Kandungan Gugus Aktif yang Terkandung
1.
Detergen jenis keras
Detergen
jenis keras sukar dirusak oleh mikroorganisme meskipun bahan tersebut dibuang
akibatnya zat tersebut masih aktif. Jenis inilah yang menyebabkan pencemaran
air.Contoh: Alkil Benzena Sulfonat (ABS).Proses
pembuatan ABS ini adalah dengan mereaksikan Alkil Benzena dengan Belerang
Trioksida, asam Sulfat pekat atau Oleum. Reaksi ini menghasilkan Alkil Benzena
Sulfonat. Jika dipakai Dodekil Benzena maka persamaan reaksinya adalah:
4
C6H5C12H25 + SO3 → C6H4C12H25SO3H
(Dodekil Benzena Sulfonat)
Reaksi
selanjutnya adalah netralisasi dengan NaOH sehingga dihasilkan Natrium Dodekil
Benzena Sulfonat.
2.
Detergen jenis lunak
Detergen
jenis lunak, bahan penurun tegangan permukaannya mudah dirusak oleh
mikroorganisme, sehingga tidak aktif lagi setelah dipakai .Contoh: Lauril
Sulfat atau Lauril Alkil Sulfonat. (LAS).Proses pembuatan (LAS) adalah dengan
mereaksikan Lauril Alkohol dengan asam Sulfat pekat menghasilkan asam Lauril
Sulfat dengan reaksi:
C12H25OH + H2SO4
→ C12H25OSO3H + H2O
Asam Lauril Sulfat yang terjadi dinetralisasikan
dengan larutan NaOH sehingga dihasilkan Natrium Lauril Sulfat.
Tanpa
mengurangi makna manfaat deterjen dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, harus
diakui bahwa bahan kimia yang digunakan pada deterjen dapat menimbulkan dampak
negatif baik terhadap kesehatan maupun lingkungan. Dua bahan terpenting dari
pembentuk deterjen yakni surfaktan dan builders, diidentifikasi mempunyai
pengaruh langsung dan tidak langsung terhadap manusia dan lingkungannya.Umumnya
pada deterjen anionik ditambahkan zat aditif lain (builder) seperti
golongan ammonium kuartener (alkyldimetihylbenzyl-ammonium cloride,
diethanolamine/ DEA), chlorinated
trisodium phospate (chlorinated TSP) dan
beberapa jenis surfaktan seperti sodium
lauryl sulfate (SLS), sodium
laureth sulfate (SLES) atau linear
alkyl benzene sulfonate (LAS). Golongan ammonium kuartener ini dapat
membentuk senyawa nitrosamin. Senyawa nitrosamin diketahui bersifat
karsinogenik, dapat menyebabkan kanker.
Senyawa
SLS, SLES atau LAS mudah bereaksi dengan senyawa golongan ammonium kuartener,
seperti DEA untuk membentuk nitrosamin. SLS diketahui menyebabkan iritasi pada
kulit, memperlambat proses penyembuhan dan penyebab katarak pada mata orang
dewasa.Dalam laporan lain disebutkan deterjen dalam badan air dapat merusak
insang dan organ pernafasan ikan yang mengakibatkan toleransi ikan terhadap
badan air yang kandungan oksigennya rendah menjadi menurun. Keberadaan
busa-busa di permukaan air menjadi salah satu penyebab kontak udara dan air terbatas
sehingga menurunkan oksigen terlarut. Dengan demikian akan menyebabkan
organisme air kekurangan oksigen dan dapat menyebabkan kematian.Builders,
salah satu yang paling banyak dimanfaatkan di dalam deterjen adalah phosphate.
Phosphate memegang peranan penting dalam produk deterjen, sebagai softener air.
Bahan ini mampu menurunkan kesadahan air dengan cara mengikat ion kalsium dan
magnesium. Berkat aksi softenernya, efektivitas dari daya cuci deterjen
meningkat.
5
Phosphate
yang biasa dijumpai pada umumnya berbentuk Sodium Tri Poly Phosphate (STPP).
Phosphate tidak memiliki daya racun, bahkan sebaliknya merupakan salah satu
nutrisi penting yang dibutuhkan mahluk hidup. Tetapi dalam jumlah yang terlalu
banyak, phosphate dapat menyebabkan pengkayaan unsur hara (eutrofikasi) yang
berlebihan di badan air, sehingga badan air kekurangan oksigen akibat dari
pertumbuhan algae (phytoplankton) yang berlebihan yang merupakan makanan
bakteri.Deterjen Sintetik mempunyai sifat-sifat mencuci yang baik dan tidak membentuk
garam-garam tidak larut dengan ion-ion kalsium dan magnesium yang biasa
terdapat dalam air sadah. Deterjen sintetik mempunyai keuntungan tambahan
karena secara relatif bersifat asam kuat, oleh karena itu tidak menghasilkan
endapan sebagai asam-asam yang mengendap suatu karakteristis yang tidak nampak
pada sabun.Unsur kunci dari deterjen adalah bahan surfaktan atau bahan aktif
permukaan, yang beraksi dalam menjadikan air menjadi lebih basah(wetter)
dan sebagai bahan pencuci yang lebih baik. Surfaktan terkonsentrasi pada batas
permukaan antara air dengan gas (udara), padatan-padatan (debu), dan cairan-cairan yang tidak dapat
bercampur (minyak). Hal ini terjadi karena struktur “Amphiphilic“, yang berarti bagian yang satu dari
molekul adalah suatu yang bersifat polar atau gugus ionik (sebagai kepala)
dengan afinitas yang kuat untuk air dan bagian lainnya suatu hidrokarbon
(sebagai ekor) yang tidak suka air.Deterjen Sintetik mempunyai sifat-sifat
mencuci yang baik dan tidak membentuk garam-garam tidak larut dengan ion-ion
kalsium dan magnesium yang biasa terdapat dalam air sadah. Deterjen sintetik
mempunyai keuntungan tambahan karena secara relatif bersifat asam kuat, oleh
karena itu tidak menghasilkan endapan sebagai asam-asam yang mengendap suatu
karakteristis yang tidak nampak pada sabun.
2.3.
Manfaat Deterjen
Awalnya
deterjen dikenal sebagai pembersih pakaian, namun kini meluas dalam bentuk
produk-produk seperti:
1.
Personal
cleaning product, sebagai produk
pembersih diri seperti sampo, sabun cuci tangan, dll.
2.
Laundry, sebagai pencuci pakaian, merupakan produk
deterjen yang paling populer di masyarakat.
3.
Dishwashing
product, sebagai pencuci
alat-alat rumah tangga baik untuk penggunaan manual maupun mesin pencuci
piring.
4.
Household
cleaner, sebagai pembersih rumah
seperti pembersih lantai, pembersih bahan-bahan porselen, plastik, metal,
gelas, dll.
Kemampuan deterjen untuk
menghilangkan berbagai kotoran yang menempel pada kain atau objek lain,
mengurangi keberadaan kuman dan bakteri yang menyebabkan infeksi dan
meningkatkan umur pemakaian kain, karpet, alat-alat rumah tangga dan peralatan
rumah lainnya, sudah tidak diragukan lagi. Oleh karena banyaknya manfaat
penggunaan deterjen, sehingga menjadi bagian penting yang tidak dapat
dipisahkan dari kehidupan masyarakat modern.
6
2.4
Tinjauan Umum Mengenai Air
Air
adalah zat kimia yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui
sampai saat ini di bumi,tetapi tidak di planet lain. Air menutupi hampir 71%
permukaan bumi. Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik (330 juta mil³) tersedia di bumi. Air sebagian
besar terdapat di laut (air asin) dan pada lapisan-lapisan
es (di kutub dan puncak-puncak gunung), akan tetapi juga dapat hadir sebagai awan, hujan,sungai, muka air tawar, danau, uap air, dan lautan es. Air
dalam obyek-obyek tersebut bergerak mengikuti suatu siklus air, yaitu: melalui penguapan, hujan, dan aliran air di atas permukaan tanah (runoff,
meliputi mata air, sungai, muara) menujulaut. Air bersih penting bagi kehidupan manusia.Di banyak tempat di dunia terjadi kekurangan persediaan
air. Selain di bumi, sejumlah besar air juga diperkirakan terdapat pada kutub utara dan selatan planet Mars, serta pada bulan-bulan Europadan Enceladus. Air dapat berwujud padatan (es), cairan (air) dan gas (uap air). Air merupakan satu-satunya zat yang secara
alami terdapat di permukaan bumi dalam ketiga wujudnya tersebut. Pengaturan air
yang kurang baik dapat menyebakan kekurangan air, monopolisasi serta
privatisasi dan bahkan menyulut konflik.
Air
adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O: satu molekul air tersusun atas dua atom hidrogen yang terikat secara
kovalen pada satu atom oksigen. Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau pada kondisi standar, yaitu padatekanan 100 kPa (1 bar) and temperatur 273,15 K (0 °C). Zat kimia ini merupakan suatu pelarut yang penting, yang memiliki kemampuan untuk melarutkan
banyak zat kimia lainnya, seperti garam-garam, gula, asam, beberapa jenis gas dan banyak macam molekul organik.Air merupakan salah satu nutrisi yang sangat penting
untuk tumbuhan. Tanpa air, tumbuhan tidak akan tumbuh. Air termasuk senyawa
utama yang sangat dibutuhkan tumbuhan. Air berfungsi antara lain untuk
fotosintesis, mengaktifkan reaksi enzimatik, menjaga kelembapan, dan membantu
perkecambahan biji. Tanpa air, reaksi kimia dalam sel tidak dapat berlangsung
sehingga mengakibatkan tumbuhan mati.(Pratiwi, 2007:10)
2.5
Tinjauan Umum Mengenai Pertumbuhan Tanaman
Rohmah, dkk., (2006:6) mengatakan bahwa pertumbuhan
pada tanaman dibedakan menjadi pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder.
Pertumbuhan primer terjadi pada ujung akar dan ujung batang. Pada jaringan meristem,
terdapat bagian pada titik tumbuh akar dan titik tumbuh batang. Pertumbuhan
sekunder adalah pertumbuhan yang diakibatkan adanya pembelahan sel-sel pada
jaringan kambium. Seperti, perbedaaan ketebalan pertumbuhan membentuk garis
melingkar (lingkaran musim).
Widayati, dkk., (2006:11) mengatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan terbagi menjadi dua yaitu faktor internal dan
eksternal. Faktor internal meliputi sifat genetik tumbuhan tersebut yang
diperoleh secara turun menurun, seperti gen dan hormon. Adapun faktor-faktor
internal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan adalah sebagai berikut.
7
1.
Faktor luar
yaitu makanan, air, suhu, kelembapan, cahaya, aerasi, dan derajat
keasaman
2.
Faktor dalam
yaitu gen dan hormon
2.6
Taksonomi
Menurut Syamsuri (2004), klasifikasi Euphorbia sp
sebagai berikut:
1.
Regnum
: Plantae
2.
Divisi
:
Spermatophyta berbunga
3.
Class
:
Dycotiledonae
4.
Ordo
:
Euphorbiales
5.
Familia
: Euphorbiaceae
6.
Genus
:
Euphorbia
7.
Spesies
: Euphorbia sp
Langganan:
Postingan (Atom)