Sabtu, 05 Desember 2015

rundown pondok

Hari/tanggal
Kegiatan
Waktu
Durasi
Tanggung Jawab
Keterangan
Kamis, 14 mei 2015
Sholat Isya'
19.30-20.15
45'
Pondok
Seluruh santriwati berada di ruang sholat.
Prepare
20.15-20.25
10'
Panitia
Seluruh santriwati bersiap di kamar masing-masing, panitia menyiapkan acara.
Nasyid
20.25-20.55
30'
U. Nurul & U. Dian
Seluruh santriwati di depan panggung, peserta di samping panggung, juri di depan panggung, depan seluruh santri.
Miss muslimah
20.50-21.40
50'
U.Anik & U.Nurul
seluruh santriwati di depan panggung,peserta di samping panggung,juri di depan panggung,depan seluruh santri.
Iklan kocak
21.40-22.20
40'
U.Dian
seluruh santriwati di depan panggung, peserta di samping panggung, juri di depan panggung depan seluruh santri
Jum'at, 15 mei 2015
Sholat isya' berjam'ah
19.30-20.15
45'
Pondok
Seluruh santriwati berada di ruang sholat.
Prepare
20.15-20.25
10'
Panitia
Seluruh santriwati bersiap di kamar masing-masing, panitia menyiapkan acara.
Seluruh santri di depan panggung, peserta di atas panggung, juri di depan panggung depan seluruh santri
Trensains pintar
20.25-21.10
45'
Panitia
CCQ
21.00-22.00
60'
U. Vida
Seluruh santriwati berada di depan panggung, peserta diatas panggung, juri di depan panggung depan seluruh santri
Sabtu, 16 Mei 2015
Sholat Isya'
19.30-20.00
30'
Pondok
Seluruh santriwati berada di ruang sholat.
Prepare
20.00-20.10
10'
Panitia
Seluruh santriwati bersiap di kamar masing-masing, panitia menyiapkan acara.
Sholawat al-banjari
20.10-20.30
20'
Ocha dkk
seluruh santriwati di depan panggung.
Pembukaan
20.30-20.35
5'
Widya & Tya
seluruh santri di depan panggung, mc di atas panggung
Qiroah
20.35-20.45
10'
Tiara sukma
seluruh santriwati di depan panggung, Qori' di atas panggung
sambutan kepala pondok
20.45-20.55
10'
U. Umbaran
seluruh santriwati di depan panggung. KepPon di atas panggung
Sambutan ketua panitia
20.55-21.05
10'
Filky
seluruh santriwati di depan panggung. KetPan di atas panggung
Pembagian hadiah
21.05-21.20
15'
Panitia
seluruh santriwati di depan panggung, pemenang di atas panggung.
Mauidzoh hasanah + do'a
21.20-22.25
65'
Gus Zaki
seluruh santriwati di depan panggung, penceramah di atas panggung.
Penutup
22.25-22.35
10'
Widya & Tya
Seluruh santriwati di depan panggung, MC di samping panggung.
Ramah tamah
22.35-22.55
20'
Panitia
seluruh santriwati di depan panggung, seluruhnya duduk bersama
Bersih-bersih
22.55-selesai
-
Panitia
Seluruh panitia membersihkan lingkungan pondok.


Hkm. MERAYAKAN ULTA

MEMBER:
lu bakal nemuin segala keabsrudan dalam hukum. sudah lah.. tergantung kepercayaan masing-masing aja..

Jum'at, 22 Rajab 1436 H / 17 Desember 2010 17:50 wib
14.163 views
Hukum Memperingati dan Merayakan Ulang Tahun Pernikahan

Oleh: Badrul Tamam

Alhamduillah, segala puji bagi Allah. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah, keluarga dan para sahabatnya.

Jauh-jauh hari Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam sudah memperingatkan umatnya agar jangan meniru dan berimitasi kepada ahli kitab, Yahudi dan Nashrani. Bahkan peringatan ini dengan bentuk pengabaran bahwa umatnya akan mengikuti mereka. Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda,

لَتَتْبَعُنَّ سَنَنَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ شِبْرًا شِبْرًا وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ حَتَّى لَوْ دَخَلُوا جُحْرَ ضَبٍّ تَبِعْتُمُوهُمْ قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى قَالَ فَمَنْ

“Sungguh kamu akan mengikuti adat kebiasaan umat sebelum kalian sejengkal-demi sejengkal dan sehasta demi sehasta, sehingga kalau mereka masuk ke lubang biawak pasti kalian juga akan mengikutinya. Kami bertanya, ‘Wahai Rasulullah, (Apakah mereka itu) Yahudi dan Nashrani?’ Beliau menjawab, ‘Siapa lagi’.” (HR. al-Bukhari)

Tujuan beliau melarang umatnya bertasyabbuh kepada ahli kitab agar jangan sampai tumbuh dalam hati umat muslim rasa suka dan cinta terhadap mereka yang memiliki keyakinan dan agama yang batil. karena cinta kepada mereka dalam urusan agama akan menyebabkan kekufuran. Karenanya banyak syariat yang datang dengan perintah untuk menyelisihi mereka supaya tumbuh ketidaksukaan kepada ajaran kufur dan syirik.

Salah satu tradisi yang sudah membudaya di tengah-tengah umat Islam yang sebenarnya menjadi sunnah atau tradisi ahlu kitab adalah peringatan hari ulang tahun pernikahan. Biasanya, dirayakan oleh sepasang suami istri. Pelaksanaannya –biasanya- tepat pada hari dan tanggal dilangsungkannya pernikahan. Sebagian suami istri memperingati dan merayakan hari ulang tahun perkawinannya, terkadang dalam bentuk pesta, meniup lilin dan memotong kue, menghias kamar tidur dengan mawar, memakai pakaian indah, dan memberikan berbagai hadiah, serta yang lainnya. Terkadang pula mereka mengundang sanak kerabat dan teman dekat untuk menikmati hidangan yang istimewa.

Sesungguhnya perayaan peringatan tahunan baik peringatan kelahiran, pernikahan, atau kemenangan termasuk perkara bid’ah yang banyak difatwakan oleh para ulama sebagai perayaan yang dilarang.

Syaikh Abdurrahmanal-Sahim pengasuh rublik tanya-jawab di situs www.almeshkat.net menuturkan bahwa merayakan hari ulang tahun pernikahan setahun sekali adalah perkara bid’ah, dan pada asalnya merupakan tradisi orang Nasrani.

Beliau menyebut pelaksanaan peringatan dan perayaan ulang tahun pernikahan ini sebagai ‘Ied (hari raya). Karena terjadi secara berulang pada hari tertentu. Karena ‘Ied diambil dari kata al-‘Aud wal al-Tikrar (kembali dilakukan berulang-ulang). Maka tidak boleh merayakan hari raya-hari raya selain dua hari raya, yaitu Idul Fitri dan Idul Adha. Sedangkan perayaan hari ulang tahun perkawinan menyerupai hari raya yang syar’i dan juga termasuk membuat-baut hal baru dan kebid’ahan dalam beragama. Terlebih peringatan dan perayaan tersebut juga menyerupai tradisi Nasrani. Sedangkan Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam telah bersabda,

مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ

“Siapa yang menyerupai suatu kaum maka dia bagian dari mereka.” (HR. Abu Dawud dan dishahihkan Ibnu Hibban. Hadits ini memiliki banyak penguat yang mengeluarkannya dari kedhaifan)

Fatwa Syaikh Ibnu Bazz rahimahullaah 

Syaikh Ibnu Bazz rahimahullaah dalam Majmu’ fatawa 5/176 berkata, “Sesungguhnya mengagungkan dan memuliakan Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam tidak dengan melakukan bid’ah, tapi seharusnya dengan mengikuti syariat, mengagungkan perintah dan larangannya, mengajak kepada sunnahnya, mengajarkannya kepada manusia di masjid-masjid, sekolahan-sekolahan, dan universitas-universitas. Bukan dengan mengadakan perayaan-perayaan bid’ah dengan nama maulid (peringatan kelahiran).

Demikian juga telah terjadi di tengah-tengah masyarakat ikut-ikutan terhadap mereka. Yaitu dengan mengadakan perayaan ulang tahun kelahiran anak-anak mereka dan ulang tahun pernikahan. Semua ini termasuk perkara munkar dan ikut-ikutan kepada tradisi orang kafir. Sesungguhnya kita hanya memiliki dua hari raya, idul Fitri dan Idul Adha sekalian hari-hari Tasyrik, hari ‘Arafah dan Jum’at. Barangsiapa yang menjadikan hari raya baru, maka dia telah bertasyabuh (menyerupai) orang Nasrani dan Yahudi.

Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda,

مَنْ عَمِلَ عَمَلًا لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ

“Siapa yang melakukan satu amalan yang tidak ada perintahnya dari kami, maka amal itu tertolak.” (HR. Muslim)

مَنْ أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ

“Siapa yang mengada-adakan hal baru dalam urusan kami ini (Islam) yang bukan darinya, maka dia tertolak.” (HR. Muslim)

وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الْأُمُورِ فَإِنَّ كُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ

“Hendaklah kamu menjauhi perkara yang diada-adakan. Karena sesungguhnya seburuk-buruk perkara adalah yang diada-adakan. Setiap yang diada-adakan adalah bid’ah, dan setiap bid’ah adalah sesat.” (HR. Abu Dawud) dan hadits-hadits yang semakna dengan ini sangat banyak.

Maka bagi setiap muslim wajib meniti jalan hidup Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam dan para sahabatnya radhiyallahu 'anhum serta para salaf shalih. Juga hendaknya menjauhi perkara bid’ah yang diada-adakan sesudah kepergian mereka.”

Syaikh Abdullah bin Abdurrahman al-Jibrin

Syaikh Ibnu Jibrin rahimahullaah pernah ditanya tentang hukum perayaan hari pernikahan yang dihadiri keluarga dan kerabat atau yang khusus diadakan oleh suami-istri dengan memakai baju pengantin dan saling membari hadiah. Beliau menjawab, “Perayaan ulang tahun hari perkawinan tidak memilki landasan pembenaran dari syariat. Allah tidak pernah mensyariatkan perayaan tersebut. Sebagaimana yang sudah maklum, suami istri tinggal satu rumah dan setiap hari bertemu. Keduanya makan bareng dengan hidangan yang sama. Maka tidak lagi dibutuhkan baju pengantin dan saling mengingatkan waktu akad nikah. Tidak pula dibutuhkan membuat manisan dan semisalnya di satu hari pada setiap tahunnya. Tapi keduanya membuat apa yang disenangai kapan saja diinginkan.” Selesai. Wallahu Ta’ala a’lam. [PurWD/voa-islam.com]



PENCEMARAN (BIOLOGI)

PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Ikan Mas cukup dikenal oleh masyarakat sebagai hiasan aquarium. Perkembangan ikan mas di Indonesia mengalami kemajuan yang terus meningkat. Dari sekian banyak jenis ikan hias, tidak semuanya telah dapat dibudidayakan. Dalam menternakkan ikan mas harus diperhatikan bahwa masing-masing jenis mempunyai sifat dan kebiasaan hidup yang berbeda-beda, misalnya pada tempat hidupnya.
 Air adalah tempat hidup hewan akuantik seperti ikan. Apabila sumber air tempat kehidupan akuatik tercemar, maka siklus makanan dalam air terganggu dan ekosistem air/kehidupan akuatik akan terganggu pula. Misal organisme yang kecil/lemah seperti plankton banyak yang mati karena banyak keracunan bahan tercemar, ikan-ikan kecil pemakan plankton banyak yang mati karena kekurangan makanan, demikian pula ikan-ikan yang lebih besar (ikan mas) pemakan ikan-ikan kecil bila kekurangan makanan akan mati.
Pembuangan limbah ke sungai/sumber-sumber air tanpa treatment sebelumnya, mengandung tingkat polutan organik yang tinggi serta mempengaruhi kesesuaian air sungai untuk digunakan manusia dan merangsang pertumbuhan alga maupun tanaman air lainnya. Selain itu deterjen dalam badan air dapat merusak insang dan organ pernafasan ikan yang mengakibatkan toleransi ikan terhadap badan air yang kandungan oksigennya rendah menjadi menurun.
 Untuk itu, di sini akan dijelaskan mengenai pengaruh limbah air detergen terhadap kelangsungan hidup ikan mas dan tingkah laku ikan yang berada pada perairan yang tercemar oleh limbah detergen.



B.     Rumusan Masalah
Dari uraian dalam latar belakang, dapat diajukan rumusan masalah sebagai berikut:
1.      Apakah ada pengaruh limbah air detergen terhadap perkembangan ikan mas (Cyprinus carpio)?

C.    Tujuan Penelitian
Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui pengaruh limbah air detergen terhadap perkembangan ikan mas (Cyprinus carpio) dan mengetahui perbedaan antara perkembangan ikan yang hidup di air bersih dan yang hidup di limbah air deterjen.



  Pembahasan
Ikan mas yang berada di air murni terus bergerak aktif, mata normal dan tidak mengalami gangguan apapun terhadap insangnya karena lingkungannya tidak tercemar. Sedangkan ikan lainnya berenang di air yang telah tercemari detergen, mereka mengalami gangguan pada organnya, terutama insang. Insangnya sampai membengkak dan mengeluarkan lendir dan darah. Ikan pun mulai bergerak lambat, akhirnya mengambang dan mati.
Mengapa insang ikan-ikan dalam limbah air detergen itu membengkak, dan mengeluarkan lendir? Jawabannya adalah difusi. Difusi adalah perpindahan zat dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Konsentrasi larutan detergen lebih tinggi dari sitoplasma sehingga partikel detergen berdifusi dari larutan ke sel-sel pada insang ikan. Larutan detergen terus-menerus berdifusi ke sel-sel insang dan insang pun akhirnya membengkak. Lama kelamaan sel-sel insang mengalami plasmolisis (pecahnya sel) karena partikel detergen terus berdifusi. Karena selnya pecah, sitoplasma pun keluar sehingga insang ikan terlihat mengeluarkan lendir dan mengeluarkan darah. Setelah sel-sel insangnya pecah, tentu saja ikan kehilangan organ untuk bernapas sehingga akhirnya ikan-ikan pada limbah detergen lemas dan kemudian mati.


BAB V
PENUTUP
A.    Simpulan
Air yang tercemari detergen dapat mengancam kehidupan organisme yang hidup di dalamnya, salah satunya adalah ikan. Jadi dapat penulis simpulkan bahwa larutaan detergent sangat berpengaruh sekali terhadap kelangsungan hidup hidup ikan mas dan kondisi fisik ikan tersebut melemah bahkan hingga mati. Dampak dari kondisi tesebut maka akan menyebabkan populasi ikan-ikan di sungai berkurang.
 Selain ikan masih banyak organisme lain, seperti fitoplankton, zooplankton/protozoa, cyanobacteria dan lain-lain. Jika organisme-organisme seperti fitoplankton mati, maka zooplankton akan mati karena tidak ada makanan, ikan-ikan mas pun akan mati karena zooplankton yang biasa dimakan tidak ada. Dengan kata lain detergen dan polutan lainnya yang mencemari air dapat memusnahkan seluruh organisme yang hidup di dalamnya.
B.     Saran
Saran yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca yaitu :
      Gunakanlah detergen sebijaksana mungkin, jangan buang air cucian ke perairan yang banyak organisme yang hidup di dalamnya.
      Gunakanlah ilmu pengetahuan kita untuk menciptakan solusi masalah ini, misalnya detergen yang ramah lingkungan.
      Untuk para peneliti selanjutnya di harapkan dapat membuah kan hasil yang lebih baik dari sebelumnya.
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Menurut Keputusan Menteri Negara Kepedudukan dan Lingkungan Hidup No.02/MENLH/I/1998, yang dimaksud dengan polusi/pencemaran air adalah masuk/dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain kedalam air/udara oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam, kurang atau tidak dapat berfungsi lagi dengan peruntukannya.  http://pollutiononmyearth.weebly.com/pencemaran-air.html

Pengertian deterjen dan manfaatnya 
Produk yang disebut deterjen ini merupakan pembersih sintetis yang terbuat dari bahan-bahan turunan minyak bumi. Dibanding dengan produk terdahulu yaitu sabun, deterjen mempunyai keunggulan antara lain mempunyai daya cuci yang lebih baik serta tidak terpengaruh oleh kesadahan air. 
Pada umumnya, deterjen mengandung bahan-bahan berikut:
1. Surfaktan (surface active agent) merupakan zat aktif permukaan yang mempunyai ujung berbeda yaitu hydrophile (suka air) dan hydrophobe (suka lemak). Bahan aktif ini berfungsi menurunkan tegangan permukaan air sehingga dapat melepaskan kotoran yang menempel pada permukaan bahan. Secara garis besar, terdapat empat kategori surfaktan yaitu:
a. Anionik : -Alkyl Benzene Sulfonate
-Linier Alkyl Benzene Sulfonate (LAS)
-Alpha Olein Sulfonate (AOS)
b. Kationik : Garam Ammonium
c. Non ionik : Nonyl phenol polyethoxyle
d. Amphoterik : Acyl Ethylenediamines

2. Builder (Pembentuk) berfungsi meningkatkan efisiensi pencuci dari surfaktan dengan cara menon-aktifkan mineral penyebab kesadahan air.
a. Phosphates : Sodium Tri Poly Phosphate (STPP)
b. Acetates : - Nitril Tri Acetate (NTA)
- Ethylene Diamine Tetra Acetate (EDTA)
c. Silicates : Zeolith
d. Citrates : Citrate acid

3. Filler (pengisi) adalah bahan tambahan deterjen yang tidak mempunyai kemampuan meningkatkan daya cuci, tetapi menambah kuantitas.
Contoh : Sodium sulfate

4. Additives adalah bahan suplemen / tambahan untuk membuat produk lebih menarik, misalnya pewangi, pelarut, pemutih, pewarna dst, tidak berhubungan langsung dengan daya cuci deterjen. Additives ditambahkan lebih untuk maksud komersialisasi produk.
Contoh : Enzyme, Borax, Sodium chloride, Carboxy Methyl Cellulose (CMC).

Awalnya deterjen dikenal sebagai pembersih pakaian, namun kini meluas dalam bentuk produk-produk seperti:
1. Personal cleaning product, sebagai produk pembersih diri seperti sampo, sabun cuci tangan, dll.
2. Laundry, sebagai pencuci pakaian, merupakan produk deterjen yang paling populer di masyarakat.
3. Dishwashing product, sebagai pencuci alat-alat rumah tangga baik untuk penggunaan manual maupun mesin pencuci piring.
4. Household cleaner, sebagai pembersih rumah seperti pembersih lantai, pembersih bahan-bahan porselen, plastik, metal, gelas, dll.

Kemampuan deterjen untuk menghilangkan berbagai kotoran yang menempel pada kain atau objek lain, mengurangi keberadaan kuman dan bakteri yang menyebabkan infeksi dan meningkatkan umur pemakaian kain, karpet, alat-alat rumah tangga dan peralatan rumah lainnya, sudah tidak diragukan lagi. Oleh karena banyaknya manfaat penggunaan deterjen, sehingga menjadi bagian penting yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat modern.
Sumber : www.pom-obat.go.id ; cangkok.com ; flamboyan.co.id
. Landasan Teori
“Kadar deterjen dalam air”
    
    Polutan adalah zat atau substansi yang mencemari lingkungan. Air limbah detergen termasuk polutan karena didalamnya terdapat zat yang disebut ABS. Jenis deterjen yang banyak digunakan di rumah tangga sebagai bahan pencuci pakaian adalah deterjen anti noda. Deterjen jenis ini mengandung ABS (alkyl benzene sulphate) yang merupakan detergen tergolong keras. Detergen tersebut sukar dirusak oleh mikrooganisme (nonbiodegradable) sehingga dapat menimbulkan pencemaran lingkungan (Rubiatadji. 1993). Lingkungan perairan yang tercemar limbah detergen keras ini dalam konsentrasi tinggi akan mengancam dan membahayakan kehidupan biota airdah manusia yang mengkonsumsi biota tersebut http://agustinsasmita.blogspot.com/2012/10/laporan-praktikum-biologi-pengaruh_10.html


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definisi
1.  Deterjen
a)      Menurut KBBI (2002:259),” Deterjen adalah bahan pembersih pakaian (seperti sabun yang tidak dibuat dari lemak atau soda dan berupa tepung atau cairan).”
b)      Menurut Wikipedia (2008:11),” Deterjen adalah campuran berbagai bahan, yang digunakan untuk membantu pembersihan dan terbuat dari bahan-bahan turunan minyak bumi.”
2.  Tanaman
Menurut KBBI (2002:1134),” Tanaman adalah tumbuhan yang biasa ditanam orang.”
3.   Limbah
Menurut KBBI (2002:672),” Limbah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk maksud biasa atau pemakaian.”
4.  Air
Menurut KBBI (1999:13),  ”Air adalah benda cair yang biasa terdapat disumur, sungai, danau, yang mendidih pada suhu 100 C. ”
 2.2.   Tinjauan Umum Mengenai Deterjen
Produk yang disebut deterjen merupakan pembersih sintetis yang terbuat dari bahan-bahan turunan minyak bumi. Dibanding dengan produk terdahulu yaitu sabun, deterjen mempunyai keunggulan antara lain mempunyai daya cuci yang lebih baik serta tidak terpengaruh oleh kesadahan air. Detergen adalah Surfaktant anionik dengan gugus alkil (umumnya C9 – C15) atau garam dari sulfonat atau sulfat berantai panjang dari Natrium (RSO3- Na+ dan ROSO3- Na+) yang berasal dari derivat minyak nabati atau minyak bumi (fraksi parafin dan olefin).


3
Setelah Perang Dunia II, detergen sintetik mulai dikembangkan akan tetapi karena gugus utama surfaktan ABS yang sulit di biodegradabel maka pada tahun 1965 industri mengubahnya dengan yang biodegradabel yaitu dengan gugus utama surfaktant LASProses pembuatan detergen dimulai dengan membuat bahan penurun tegangan permukaan, misalnya : p – alkilbenzena sulfonat dengan gugus alkil yang sangat bercabang  disintesis dengan polimerisasi propilena dan dilekatkan pada cincin benzena dengan reaksi alkilasi Friedel – Craft  Sulfonasi, yang disusul dengan pengolahan dengan basa. 
2.2.1 Komposisi Deterjen
1.            Surfaktan (surface active agent) : Surfaktan merupakan zat aktif permukaan yang mempunyai ujung berbeda yaitu hydrophile (suka air) dan hydrophobe (suka lemak). Bahan aktif ini berfungsi menurunkan tegangan permukaan air sehingga dapat melepaskan kotoran yang menempel pada permukaan bahan. Surfaktant ini baik berupa anionic (Alkyl Benzene Sulfonate/ABS, Linier Alkyl Benzene Sulfonate/LAS, Alpha Olein Sulfonate/AOS), Kationik (Garam Ammonium), Non ionic (Nonyl phenol polyethoxyle), Amphoterik (Acyl Ethylenediamines)
2.            Builder (Permbentuk) : Builder berfungsi meningkatkan efisiensi pencuci dari surfaktan dengan cara menon-aktifkan mineral penyebab kesadahan air. Baik berupa Phosphates (Sodium Tri Poly Phosphate/STPP), Asetat (Nitril Tri Acetate/NTA, Ethylene Diamine Tetra Acetate/EDTA), Silikat (Zeolit),  dan Sitrat (asam sitrat).
3.            Filler (pengisi) : Filler adalah bahan tambahan deterjen yang tidak mempunyai kemampuan meningkatkan daya cuci, tetapi menambah kuantitas atau dapat memadatkan dan memantapkan sehingga dapat menurunkan harga. Contoh : Sodium sulfate
4.            Additives : Additives adalah bahan suplemen/ tambahan untuk membuat produk lebih menarik, misalnya pewangi, pelarut, pemutih, pewarna dan sebagainya yang tidak berhubungan langsung dengan daya cuci deterjen. Additives ditambahkan lebih untuk maksud komersialisasi produk. Contoh : Enzyme, Borax, Sodium chloride, Carboxy Methyl Cellulose (CMC) dipakai agar kotoran yang telah dibawa oleh detergent ke dalam larutan tidak kembali ke bahan cucian pada waktu mencuci (anti Redeposisi). Wangi – wangian atau parfum dipakai agar cucian berbau harum, sedangkan air sebagai bahan pengikat.
 2.2.2.   Klasifikasi Deterjen Berdasarkan Kandungan Gugus Aktif yang Terkandung
1.   Detergen jenis keras
Detergen jenis keras sukar dirusak oleh mikroorganisme meskipun bahan tersebut dibuang akibatnya zat tersebut masih aktif. Jenis inilah yang menyebabkan pencemaran air.Contoh: Alkil Benzena Sulfonat (ABS).Proses pembuatan ABS ini adalah dengan mereaksikan Alkil Benzena dengan Belerang Trioksida, asam Sulfat pekat atau Oleum. Reaksi ini menghasilkan Alkil Benzena Sulfonat. Jika dipakai Dodekil Benzena maka persamaan reaksinya adalah:

4
C6H5C12H25 + SO3  →  C6H4C12H25SO3H    (Dodekil Benzena Sulfonat)
 Reaksi selanjutnya adalah netralisasi dengan NaOH sehingga dihasilkan Natrium Dodekil Benzena Sulfonat.
2.   Detergen jenis lunak
Detergen jenis lunak, bahan penurun tegangan permukaannya mudah dirusak oleh mikroorganisme, sehingga tidak aktif lagi setelah dipakai .Contoh: Lauril Sulfat atau Lauril Alkil Sulfonat. (LAS).Proses pembuatan (LAS) adalah dengan mereaksikan Lauril Alkohol dengan asam Sulfat pekat menghasilkan asam Lauril Sulfat dengan reaksi:
C12H25OH  + H2SO4  →  C12H25OSO3H + H2O
 Asam Lauril Sulfat yang terjadi dinetralisasikan dengan larutan NaOH sehingga dihasilkan Natrium Lauril Sulfat.
Tanpa mengurangi makna manfaat deterjen dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, harus diakui bahwa bahan kimia yang digunakan pada deterjen dapat menimbulkan dampak negatif baik terhadap kesehatan maupun lingkungan. Dua bahan terpenting dari pembentuk deterjen yakni surfaktan dan builders, diidentifikasi mempunyai pengaruh langsung dan tidak langsung terhadap manusia dan lingkungannya.Umumnya pada deterjen anionik ditambahkan zat aditif lain (builder) seperti golongan ammonium kuartener (alkyldimetihylbenzyl-ammonium cloride, diethanolamine/ DEA), chlorinated trisodium phospate (chlorinated TSP) dan beberapa jenis surfaktan seperti sodium lauryl sulfate (SLS), sodium laureth sulfate (SLES) atau linear alkyl benzene sulfonate (LAS). Golongan ammonium kuartener ini dapat membentuk senyawa nitrosamin. Senyawa nitrosamin diketahui bersifat karsinogenik, dapat menyebabkan kanker.
Senyawa SLS, SLES atau LAS mudah bereaksi dengan senyawa golongan ammonium kuartener, seperti DEA untuk membentuk nitrosamin. SLS diketahui menyebabkan iritasi pada kulit, memperlambat proses penyembuhan dan penyebab katarak pada mata orang dewasa.Dalam laporan lain disebutkan deterjen dalam badan air dapat merusak insang dan organ pernafasan ikan yang mengakibatkan toleransi ikan terhadap badan air yang kandungan oksigennya rendah menjadi menurun. Keberadaan busa-busa di permukaan air menjadi salah satu penyebab kontak udara dan air terbatas sehingga menurunkan oksigen terlarut. Dengan demikian akan menyebabkan organisme air kekurangan oksigen dan dapat menyebabkan kematian.Builders, salah satu yang paling banyak dimanfaatkan di dalam deterjen adalah phosphate. Phosphate memegang peranan penting dalam produk deterjen, sebagai softener air. Bahan ini mampu menurunkan kesadahan air dengan cara mengikat ion kalsium dan magnesium. Berkat aksi softenernya, efektivitas dari daya cuci deterjen meningkat.


5
Phosphate yang biasa dijumpai pada umumnya berbentuk Sodium Tri Poly Phosphate (STPP). Phosphate tidak memiliki daya racun, bahkan sebaliknya merupakan salah satu nutrisi penting yang dibutuhkan mahluk hidup. Tetapi dalam jumlah yang terlalu banyak, phosphate dapat menyebabkan pengkayaan unsur hara (eutrofikasi) yang berlebihan di badan air, sehingga badan air kekurangan oksigen akibat dari pertumbuhan algae (phytoplankton) yang berlebihan yang merupakan makanan bakteri.Deterjen Sintetik mempunyai sifat-sifat mencuci yang baik dan tidak membentuk garam-garam tidak larut dengan ion-ion kalsium dan magnesium yang biasa terdapat dalam air sadah. Deterjen sintetik mem­punyai keuntungan tambahan karena secara relatif bersifat asam kuat, oleh karena itu tidak menghasilkan endapan sebagai asam-asam yang mengendap suatu karakteristis yang tidak nampak pada sabun.Unsur kunci dari deterjen adalah bahan surfaktan atau bahan aktif permukaan, yang beraksi dalam menjadikan air menjadi lebih basah(wetter) dan sebagai bahan pencuci yang lebih baik. Surfaktan terkonsentrasi pada batas permukaan antara air dengan gas (udara), padatan-padatan (debu), dan cairan-cairan yang tidak dapat bercampur (minyak). Hal ini terjadi karena struktur “Amphiphilic“, yang berarti bagian yang satu dari molekul adalah suatu yang bersifat polar atau gugus ionik (sebagai kepala) dengan afinitas yang kuat untuk air dan bagian lainnya suatu hidrokarbon (sebagai ekor) yang tidak suka air.Deterjen Sintetik mempunyai sifat-sifat mencuci yang baik dan tidak membentuk garam-garam tidak larut dengan ion-ion kalsium dan magnesium yang biasa terdapat dalam air sadah. Deterjen sintetik mem­punyai keuntungan tambahan karena secara relatif bersifat asam kuat, oleh karena itu tidak menghasilkan endapan sebagai asam-asam yang mengendap suatu karakteristis yang tidak nampak pada sabun.
 2.3. Manfaat Deterjen
Awalnya deterjen dikenal sebagai pembersih pakaian, namun kini meluas dalam bentuk produk-produk seperti:
1.            Personal cleaning product, sebagai produk pembersih diri seperti sampo, sabun cuci tangan, dll.
2.            Laundry, sebagai pencuci pakaian, merupakan produk deterjen yang paling populer di masyarakat.
3.            Dishwashing product, sebagai pencuci alat-alat rumah tangga baik untuk penggunaan manual maupun mesin pencuci piring.
4.            Household cleaner, sebagai pembersih rumah seperti pembersih lantai, pembersih bahan-bahan porselen, plastik, metal, gelas, dll.
Kemampuan deterjen untuk menghilangkan berbagai kotoran yang menempel pada kain atau objek lain, mengurangi keberadaan kuman dan bakteri yang menyebabkan infeksi dan meningkatkan umur pemakaian kain, karpet, alat-alat rumah tangga dan peralatan rumah lainnya, sudah tidak diragukan lagi. Oleh karena banyaknya manfaat penggunaan deterjen, sehingga menjadi bagian penting yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat modern.

6
2.4 Tinjauan Umum Mengenai Air
Air adalah zat kimia yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui sampai saat ini di bumi,tetapi tidak di planet lain. Air menutupi hampir 71% permukaan bumi. Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik (330 juta mil³) tersedia di bumi. Air sebagian besar terdapat di laut (air asin) dan pada lapisan-lapisan es (di kutub dan puncak-puncak gunung), akan tetapi juga dapat hadir sebagai awan, hujan,sungai, muka air tawar, danau, uap air, dan lautan es. Air dalam obyek-obyek tersebut bergerak mengikuti suatu siklus air, yaitu: melalui penguapan, hujan, dan aliran air di atas permukaan tanah (runoff, meliputi mata air, sungai, muara) menujulaut. Air bersih penting bagi kehidupan manusia.Di banyak tempat di dunia terjadi kekurangan persediaan air. Selain di bumi, sejumlah besar air juga diperkirakan terdapat pada kutub utara dan selatan planet Mars, serta pada bulan-bulan Europadan Enceladus. Air dapat berwujud padatan (es), cairan (air) dan gas (uap air). Air merupakan satu-satunya zat yang secara alami terdapat di permukaan bumi dalam ketiga wujudnya tersebut. Pengaturan air yang kurang baik dapat menyebakan kekurangan air, monopolisasi serta privatisasi dan bahkan menyulut konflik.
Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O: satu molekul air tersusun atas dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu atom oksigen. Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau pada kondisi standar, yaitu padatekanan 100 kPa (1 bar) and temperatur 273,15 K (0 °C). Zat kimia ini merupakan suatu pelarut yang penting, yang memiliki kemampuan untuk melarutkan banyak zat kimia lainnya, seperti garam-garam, gula, asam, beberapa jenis gas dan banyak macam molekul organik.Air merupakan salah satu nutrisi yang sangat penting untuk tumbuhan. Tanpa air, tumbuhan tidak akan tumbuh. Air termasuk senyawa utama yang sangat dibutuhkan tumbuhan. Air berfungsi antara lain untuk fotosintesis, mengaktifkan reaksi enzimatik, menjaga kelembapan, dan membantu perkecambahan biji. Tanpa air, reaksi kimia dalam sel tidak dapat berlangsung sehingga mengakibatkan tumbuhan mati.(Pratiwi, 2007:10)
2.5  Tinjauan Umum Mengenai Pertumbuhan Tanaman
             Rohmah, dkk., (2006:6) mengatakan bahwa pertumbuhan pada tanaman dibedakan menjadi pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan primer terjadi pada ujung akar dan ujung batang. Pada jaringan meristem, terdapat bagian pada titik tumbuh akar dan titik tumbuh batang. Pertumbuhan sekunder adalah pertumbuhan yang diakibatkan adanya pembelahan sel-sel pada jaringan kambium. Seperti, perbedaaan ketebalan pertumbuhan membentuk garis melingkar (lingkaran musim).
            Widayati, dkk., (2006:11) mengatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan terbagi menjadi dua yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi sifat genetik tumbuhan tersebut yang diperoleh secara turun menurun, seperti gen dan hormon. Adapun faktor-faktor internal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan adalah sebagai berikut.

7
1.            Faktor luar yaitu makanan, air, suhu, kelembapan, cahaya, aerasi, dan derajat   keasaman
2.            Faktor dalam yaitu gen dan hormon
 2.6   Taksonomi                                                                                                       
 Menurut Syamsuri (2004), klasifikasi Euphorbia sp sebagai berikut:
1.            Regnum           :  Plantae
2.            Divisi               :  Spermatophyta berbunga
3.            Class                :  Dycotiledonae
4.            Ordo                :  Euphorbiales
5.            Familia            :  Euphorbiaceae
6.            Genus              :  Euphorbia
7.            Spesies            :  Euphorbia sp