A. Pengertian Tafsir, Ta’wil, dan Terjemah
1.
Tafsir
Tafsir menurut bahasa artinya menyingkap (membuka) dan
melahirkan.
2. Takwil
Menurut lughat takwil adalah menerangkan dan
menjelaskan
Dari
beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa perbedaan tafsir dan
takwil yaitu:
1. Tafsir itu
lebih umum dari takwil karena dipakai dalam kitab Allah dan lainnya, sedangkan
takwil itu lebih banyak digunakan dalam kitab Allah.
2. sedangkan
takwil pada umumnya Tafsir
pada umumnya digunakan pada lafazh dan mufradat (kosakata), digunakan untuk
menunjukan makna dan kalimat.
3. Takwil
diartikan juga sebagai memalingkan makna suatu lafazh dari makna yang kuat
(ar-rajih) ke makna yang kurang kuat (al-marjuh), karena disertai dalilyang
menunjukan demikian. Sedangkan tafsir menjelaskan makna suatu ayat berdasarkan
makna yang kuat.
4. Para ulama
ada juga yang berpendapat bahwa tafsir adalah penjelasan yang berdasarkan
riwayah, dan takwilberdasarkan dirayah.
Macam-macam tafsir
1. Tafsir Shufi
Tafsir shufi yaitu suatu karya tafsir yang diwarnai
oleh teori atau pemikiran tasawuf, baik tasawuf teoritis(at-tasawuf
an-nazhary) maupun tasawuf praktis (at-tasawuf al-‘amali).
2. Tafsir Falsafi
Yaitu suatu karya tafsir yang bercorak filsafat.
Artinya dalam menjelaskan suatu ayat, mufassir merujuk pendapat filosof.
Persoalan yang diperbincangan dalam suatu ayat dimaknai berdasarkan pandangan
para ahli filsafat.
3. Tafsir Fiqhi
Yaitu penafsiran al-Qur’an yang bercorak fiqih,
diantara isi kandungan al-Qur’an adalah penjelasan mengenai hukum, baik ibadah
maupun muamalah. Tafsir fiqih ini selain lebih banyak berbincang mengenai
persoalan hukum , juga kadang-kadang diwarnai oleh ta’asub (fanatik). Buku-buku
tafsir fiqhi ini dapat pula dikategorikan kepada corak lain yaitu tafsir fiqhi
hanafi, maliki, syafi’i, dan hambali.
4. Tafsir ‘Ilmi
Yaitu tafsir yang bercorak ilmu pengetahuan modern,
khususnya sains eksakta. Tafsir ini selalu mengutiip teori-teori ilmiah
yang berkaitan denagn ayat yang sedang ditafsirkan. Seperti biologi,
embriologi, geologi, astronomi, pertanian, perterrnakan, dan lain-lain. Contoh
tafsir yang bercorak ilmi yaitu: Al-Jawahir fi Tafsir Al-Qur’an Al-karim karya
Thanthawi Jauhari dan Mafatih Al-Ghaib karya Ar-Razi, Khalq Al-Insan Bayna
Ath-Thib Wa Al-Qur’an karya Muhammad Ali Al-Bar.
5. Corak Al-Adabi WaAl-Ijtima’i
Yaitu tafsir yang bercorak sastra kesopanan dan
sosial. Dengan corak ini mufassir mengungkap keindahan dan ke agungan Al-Qur’an
yang meliputi aspek balagah, mukjizat, makna, dan tujuannya. Mufassir berusaha
menjelaskan sunnah yang terdapat pada alam dan sistem sosial yang terdapat
dalam Al-Qur’an, dan berusaha memecahkan persoalan kemanusiaan pada umumnya dan
umat islam pada khususnya, sesuai dengan petunjuk Al-Qur’an
6. CORAK BALAGHI DAN BAYANI
Corak
Balaghi, yaitu jika seorang Mufassir menafsirkan Al
Qur’an didasarkan pada segi Balaghohnya (Keindahan Perkataan dan Uslub Al
Qur’an). Adapun contoh corak tafsir Balaghi tedapat pada tafsir Al Kasysyaf
karya Al Zamakhsyari.
Sedangkan, Corak
Bayani, yaitu tafsir pembahasannya berkisar pada Balaghotu al Qur’an
dalam bentuk Ilmu bayan seperti Tasybih Isti’aroh, Tamsil, Washal, Fashal,
dan cabang-cabangnya seperti penggunaan Makna Denotasi (Haqiqi) dan
Majazi (Metafor) dan semacamnya.
7. CORAK HARAKI
Corak Haraki, yaitu
tafsir yang ditulis dan disusun oleh seorang tokoh pergerakan umat Islam. Dalam
hal ini seorang mufassir berusaha menjelaskan Maksud Allah dalam al Qur’an,
khususnya yang terkait dengan perubahan dan pergerakan sosial kearah yang lebih
baik. Tafsir Haraki ini tidak hanya bertujuan menafsirkan al Qur’an, tetapi
juga mengajak umat untuk memperbaiki keadaan sosial yang buruk ke arah keadaan
sosial yang lebih baik.dalam hal ini, mufassir juga mengedapankan perhatiannya
untuk mengajak masyarakat agar kembali kepada ajaran agama yang benar,
mensucikan agama dari segala bentuk Khurafat dan Isroilliyat. Contoh tafsir
Haraki adalah Tafsir Fi Zhilalil al Qur’an karya Sayyid Quthub
8. CORAK
LUGHAWI
Pengertian
Lughawi
Tafsir
lughawi adalah tafsir yang mencoba menjelaskan makna-makna al-Qur’an dengan
menggunakan kaidah-kaidah kebahasaan. Seseorang yang ingin menafsirkan
al-Qur’an dengan pendekatan bahasa harus mengetahui bahasa yang digunakan
al-Qur’an yaitu bahasa arab dengan segala seluk-beluknya, baik yang terkait
dengan nahwu, balaghah dan sastranya. Ahmad Syurbasyi menempatkan ilmu bahasa
dan yang terkait (nahwu, sharaf, etimologi, balaghah dan qira’at) sebagai
syarat utama bagi seorang mufassir. Di sinilah,
urgensi bahasa akan sangat tampak dalam penafsirkan al-Qur’an.
Uulama tafsir
ATH-THABARIY
Nama Mufassir
Abu Ja'far, Muhammad bin Jarir bin Yazid ath-Thabariy, al-Imâm al-'Allâmah, al-Hâfizh, seorang sejarawah. Beliau lahir tahun 224 H dan wafat 310 H.
Nama Kitab
Jâmi' al-Bayân Fî Ta`wîl Ayi al-Qur`ân
Abu Ja'far, Muhammad bin Jarir bin Yazid ath-Thabariy, al-Imâm al-'Allâmah, al-Hâfizh, seorang sejarawah. Beliau lahir tahun 224 H dan wafat 310 H.
Nama Kitab
Jâmi' al-Bayân Fî Ta`wîl Ayi al-Qur`ân
Tafsir Ibn Katsir (Ibn Katsir)
Nama Mufassir
'Imâd ad-Dien, Abu al-Fidâ`, Isma'il bin 'Umar bin Katsir ad-Dimasyqiy asy-Syafi'iy, seorang Imam, Hâfizh dan juga sejarawan. Wafat tahun 774 H.
Nama Kitab
Tafsir al-Qur`ân al-'Azhîm
Tafsir Al-Qurthubiy
'Imâd ad-Dien, Abu al-Fidâ`, Isma'il bin 'Umar bin Katsir ad-Dimasyqiy asy-Syafi'iy, seorang Imam, Hâfizh dan juga sejarawan. Wafat tahun 774 H.
Nama Kitab
Tafsir al-Qur`ân al-'Azhîm
Tafsir Al-Qurthubiy
Nama Mufassir
Imam Abu 'Abdillâh, Muhammad bin Ahmad bin Farh al-Anshâriy al-Khazrajiy al-Andalusiy al-Qurthubiy. Wafat tahun 671 H.
Nama Kitab
Al-Jâmi' Li Ahkâm al-Qur`ân
Imam Abu 'Abdillâh, Muhammad bin Ahmad bin Farh al-Anshâriy al-Khazrajiy al-Andalusiy al-Qurthubiy. Wafat tahun 671 H.
Nama Kitab
Al-Jâmi' Li Ahkâm al-Qur`ân
Tafsir Al-Baghawiy
Nama Mufassir
Beliau adalah Abu Muhammad al-Husain bin Mas'ud, yang lebih dikenal dengan al-Farrâ` al-Baghawiy, penghidup as-Sunnah, seorang Imam dan Hâfizh.
Nama Kitab
Ma'âlim at-Tanzîl.
Tafsir AL-MANAR
Nama Mufassir
Muhammad Rasyîd bin ‘Aly Ridla bin Muhammad Syams ad-Dîn bin Minla ‘Aly Khalîfah al-Qalmûny al-Baghdâdy al-Hasany (dinisbahkan kepada al-Hasan bin ‘Aly), pemilik majalah al-Manâr dan termasuk seorang Da’i yang Mushlih (reformis) dan Mujaddid. Lahir tahun 1283 H dan wafat tahun 1353 H.
Nama Kitab
Nama kitab tafsirnya adalah Tafsir al-Qur`ân al-Hakîm dan lebih dikenal dengan nama Tafsir al-Manâr. Namun sayang tafsir ini tidak rampung dan hanya sampai pada surat Yûsuf, ayat 101
Muhammad Rasyîd bin ‘Aly Ridla bin Muhammad Syams ad-Dîn bin Minla ‘Aly Khalîfah al-Qalmûny al-Baghdâdy al-Hasany (dinisbahkan kepada al-Hasan bin ‘Aly), pemilik majalah al-Manâr dan termasuk seorang Da’i yang Mushlih (reformis) dan Mujaddid. Lahir tahun 1283 H dan wafat tahun 1353 H.
Nama Kitab
Nama kitab tafsirnya adalah Tafsir al-Qur`ân al-Hakîm dan lebih dikenal dengan nama Tafsir al-Manâr. Namun sayang tafsir ini tidak rampung dan hanya sampai pada surat Yûsuf, ayat 101
Tafsir AS-SA’DY
Nama Mufassir
Beliau adalah Abu ‘Abdillah, ‘Abdurrahman bin Nashir bin ‘Abdullah bin Nashir as-Sa’dy at-Tamimy al-Qashimy, al-‘Allamah, seorang Mufassir dan ahli fiqih, pengarang banyak buku. (Untuk melihat biografinya, silahkan baca: Masyaahiir ‘Ulamaa` Najd, h.392; Mu’jam al-Mufassiriin, Jld.I, h.279)
Nama Kitab
Tafysiir al-Kariim ar-Rahmaan Fii Tafsiir Kalaam al-Mannaan .
Beliau adalah Abu ‘Abdillah, ‘Abdurrahman bin Nashir bin ‘Abdullah bin Nashir as-Sa’dy at-Tamimy al-Qashimy, al-‘Allamah, seorang Mufassir dan ahli fiqih, pengarang banyak buku. (Untuk melihat biografinya, silahkan baca: Masyaahiir ‘Ulamaa` Najd, h.392; Mu’jam al-Mufassiriin, Jld.I, h.279)
Nama Kitab
Tafysiir al-Kariim ar-Rahmaan Fii Tafsiir Kalaam al-Mannaan .
Tafsir FATHUL QADIR, IMAM ASY-SYAWKANI
Nama Mufassir
Imam Muhammad bin ‘Ali bin Muhammad bin ‘Abdullah asy-Syawkani, ash-Shan’ani, al-Qadhi.
Nama Kitab
Fath-hul Qadiir al-Jaami’ Bayna Fannay ar-Riwaayah Wa ad-Diraayah Min ‘Ilm at-Tafsiir.
Imam Muhammad bin ‘Ali bin Muhammad bin ‘Abdullah asy-Syawkani, ash-Shan’ani, al-Qadhi.
Nama Kitab
Fath-hul Qadiir al-Jaami’ Bayna Fannay ar-Riwaayah Wa ad-Diraayah Min ‘Ilm at-Tafsiir.
AZ-ZAMAKHSYARI
Nama Mufassir
Beliau adalah Abu al-Qasim, Mahmud bin ‘Umar bin Muhammad al-Khawarizmi, al-Hanafi, penganut aliran Muktazilah, yang dijuluki Jaarullah.
Nama Kitab
Al-Kasysyaaf ‘An Haqaa’iq at-Tanziil Wa ‘Uyuun al-Aqaawiil Fii Wujuuh at-Ta’wiil.
Beliau adalah Abu al-Qasim, Mahmud bin ‘Umar bin Muhammad al-Khawarizmi, al-Hanafi, penganut aliran Muktazilah, yang dijuluki Jaarullah.
Nama Kitab
Al-Kasysyaaf ‘An Haqaa’iq at-Tanziil Wa ‘Uyuun al-Aqaawiil Fii Wujuuh at-Ta’wiil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar